update kali ini, gue pengen membuat sesuatu yang beda nih, gue akan mencoba buat cerpen, ini baru pertama kalinya gue bikin cerpen di blog, di sekolah sih pernah cuman jarang. nah, gue akan mencobanya di sini, semoga gak bikin kalian mules ya baca cerpen gue, cerpennya gak terlalu panjang sih, sesuai porsi para pembaca. oke gak usah lama-lama langsung aja.
***
Suatu malam yang gelap gulita, terlihat seorang pemuda yang sedang asyik menikmati suasana malam yang indah saat itu, dengan segelas kopi di tangan kiri, dan segenggam pisau di tangan kanan dia sangat menikmati malam itu, sepi, sunyi, suasana malam itu.
Tidak seperti anak muda pada umumnya, saat malam minggu, dia hanya merenungi malamnya, entah kenapa, dia sangat menikmati kesendiriannya.
Seorang pemuda berparas ganteng tapi jelek dan bermuka tua ini, akrab di panggil Sumanto. terdengar dari namanya saja, sudah bisa ditebak pemuda ini keturunan asli Papua. ayahnya adalah orang Timur, tepatnya jawa timur, dan ibunya orang Barat, tepatnya jawa barat. Sumanto lahir di Papua, dan besar di Palembang. itulah, mengapa orang tuanya, memberi nama Sumanto. nama dan asal usulnya benar-benar tidak sinkron, sungguh aneh kehidupan Sumanto ini.
Sumanto adalah anak tunggal dari sepuluh bersaudara, selidik punya selidik, keluarga Sumanto ini punya nama unik yang terkenal di kecamatannya, yaitu GEN KANIBAL. mereka juga sempat membangun tim sepak bola, yang konon katanya kesebelasan ini, udah mencapai tingkat internasional, sungguh luar biasa.
Sebagai anak tunggal yang paling muda diantara adek-adeknya, Sumanto harus memikul beban sebagai kepala keluarga semenjak ayahnya yang bernama SON GO KONG meninggal saat beliau sedang mencari kitab suci ke barat. Son go kong tewas terserempet motor ibu-ibu touring yang belok ke kanan tapi sen kiri, cukup tragis nasib ayah Sumanto ini.
Sejak kejadian itu, Sumanto resmi menjadi kepala keluarga, bekerja keras membanting keringat dan memeras tulang untuk mencukupi kebutuhan nafkah keluarga kanibalnya. bahkan demi menghidupi adek-adeknya, Sumanto rela pergi pagi pulang pagi dan dia juga rela meninggalkan kuliahnya di "AKADEMI PERBIDANAN".
Sumanto bingung, resah gelisah, dia gak tahu harus memulai usahanya dari mana, dia gak mau melihat adek-adeknya menangis kelaparan. akhirnya dia mencari solusi dan datang ke rumah temannya tepatnya di tengah jalan tol cikampek, temanya ini bernama Mad dog.
Mad dog ini, adalah sosok yang peduli sekali dengan Sumanto, dia selalu memberi saran yang anti menstream banget, dan menurut Sumanto itu ide brilian, alhasil Mad dog ini merupakan jalan solusi terbaik selain mamah dedeh menurut Sumanto.
"tok...tokk..took assalamualaikum, dog.. dog" suara Sumanto dengan penuh semangat.
*buka pintu* "oalah, Sumanto!! kemane aje ente, ane udah lame kaga ngeliat ente" ternyata Mad dog ini orang betawi.
"ahaha, bisa aja lu, padahal kan kita tetanggaan, masa lu kaga ngeliat gua sih" dengan nada yang meyakinkan.
"oiye, ngape jadi amnesia gini ane, ahaha, ngomong-ngomong ada perlu ape nih, dateng di mari?" jawab Mad dog
"gini nih dog, gua kan baru ditinggal bokap, otomatis gua jadi kepala keluarga, nah, gue bingung nih mau usaha apaan, adek gua kan banyak, tar pada tewas lagi, kan bahaya" curhat Sumanto.
"wah, inalillahi to, kasian amat ente, ane kira bapak ente sehat-sehat aje, yang sabar to, nih gue kasih saran, di kampung ini kan udah banyak tukang bangunan, pegimane, ente jualan baso aje, tapi kalo baso doang gak seru, ane saranin, ente jualan BASO TIKUS" dengan nada meyakinkan.
"boleh juga tuh dog, gua coba ya, makasih dog sarannya" sambil senyum sumringah.
Tanpa menghiraukan dosa yang akan didapat, dan masalah yang akan datang, demi untuk adek-adeknya, Sumanto rela berbuat apapun, dan mendengar saran dari Mad dog, tiba-tiba semangat Sumanto menggebu-gebu, Sumanto yakin, usaha baso tikusnya bakal sukses, dan kalo sukses, dia bakalan buka cabang di seluruh wilayah NKRI, termasuk jepang.
Singkat cerita, Sumanto ternyata gagal dalam usaha itu, gerobak basonya di bakar warga di seluruh wilayah NKRI termasuk jepang yang menolak keras, penjualan baso tikus, dan karna baso tikus ini juga, menyebabkan 25 orang meninggal dunia dan 5 lainya luka-luka di lambung.
Alhasil, Sumanto semakin merasa dirinya itu gak berguna, sempat terbesit di pikiran Sumanto untuk mengakhiri hidupnya dengan menelan odol, tapi dia sadar kalo bunuh diri itu, tidak akan menghapus dosa-dosanya di dunia.
Semenjak kejadian itu, Sumanto berusaha move on, dia gak patah semangat, walopun udah di cap warga sebagai tukang baso tikus. Sumanto memulai usaha baru, tanpa berpikir panjang, Sumanto punya ide yaitu berjualan Cireng gejrot dan tahu isi Sumedang, dan tanpa diduga-duga, usaha ini melejit sukses dan berhasil, banyak yang memuji makanan yang dengan khilaf dibuat Sumanto ini.
karna usaha barunya ini, dia bahkan bisa membuka cabang di sekitar wilayah RTnya, usahanya ini laku keras, dan menjadikan Sumanto ini sebagai Milliarder muda asal Indonesia. demi mempromosikan makanannya, Sumanto rela menyewa aktris luar negeri asal cikampek sebagai brand ambassador produknya yaitu Maryam Ozawa.
dengan uang hasil usaha dan pesugihan yang dia dapat, Sumanto mampu membeli apartemen di pinggir kali yang mempunyai 5 lantai lantai saja, yap 5 lantai. kontarakan sepetak saja, gak cukup 5 lantai doang. ini hebatnya Sumanto.
tapi dibalik kemewahan yang dia dapat, Sumanto merasakan kehampaan hatinya, hatinya kosong tanpa seseorang pendamping. akhirnya dia, menyebarkan berita ke jombloan nya ke teman-teman terdekatnya, dan memasang iklan di koran, bahwa dia membutuhkan sesosok pendamping. setiap wanita yang mau melamar, harus melengkapi dokumen sebagai syarat, seperti foto copy BPKB, STNK, SIM, serta surat keterangan tidak mampu yang sudah di tanda tangani oleh Rt setempat.
pada suatu malam, ketika Sumanto hendak pulang ke rumahnya, tanpa sengaja dia melewati pohon bambu, dan melihat sesosok wanita, memakai daster putih polos, dia berkulit putih bahkan terlihat pucat, dan berambut cukup panjang. wanita tersebut berada tepat di bawah pohon bambu, sambil menunduk.
Melihat hal itu, Sumanto langsung mendekati wanita itu dan menyapanya dengan lembut.
"Maaf mba?, gak baik loh, wanita berada diluar rumah malem-malem gini, dibawah pohon bambu ini lagi" kata Sumanto dengan muka melas.
ketika mendengar suara Sumanto, Wanita ini langsung menoleh kebelakang dan tanpa sengaja rambut panjangnya itu tergibas, seperti iklan shampo yang sering Sumanto liat. dengan raut wajah yang penasaran, wanita ini menjawab.
"Mas bisa lihat saya? Mas ini siapa?" tanya wanita tersebut.
"Nama saya Sumanto, saya tinggal di apartemen 5 lantai di pinggir kali, saya barusan ngeliat mba di sini, saya khawatir, malem-malem gini, kok masih ada yang keliaran di sini sih, wanita lagi" kata Sumanto dengan nada khawatir, dan melanjutkan pertanyaannya.
"Kalo boleh tahu, mba namanya siapa ya? terus mba tinggal di mana?" tanya Sumanto penasaran.
"Nama saya Sumanti mas, saya tinggal di Tanah kusir, ngomong-ngomong mas baik banget sih, saya jadi malu" jawab Sumanti tersipu malu.
"ah, mba bisa aja, kan sebagai manusia harus saling tolong menolong mba, yaudah deh, dari pada mba sendirian, mending mba saya antar pulang aja gimana, dari pada nanti dibegal!" kata Sumanto dengan nada yang meyakinkan.
"gak usah mas, jadi ngerepotin mas, gak enak hati saya" jawab Sumanti.
"enggak kok, gak, tujuan saya kan cuma ingin membantu, jadi gak merasa direpotin, lagian Tanah kusir itu, searah sama rumah saya, jadi gimana?" kata Sumanto dengan senyuman modus.
"ehmm.. iyadeh saya mau, makasih ya mas" jawab Sumanti.
akhirnya dengan beberapa bujukan yang dilancarkan Sumanto, wanita yang bernama Sumanti ini, mau diantarkan pulang menggunakan bajay antik kesayangan milik Sumanto. selama diperjalanan, hubungan Sumanto dengan Sumanti ini semakin erat, mereka saling curhat, saling melempar joks, saling ngatain, pokoknya mereka menjadi akrab.
sejak saat itu, Sumanto merasakan jatuh cinta lagi sejak dia di putusin oleh pacarnya yang tidak lain dan tidak bukan yaitu tukang nasi kuning langganannya sendiri. dia merasa, kali ini, hati dia berwarna lagi, dia merasakan, Sumanti ini cinta sejatinya yang selama ini dia cari. karna perasaannya itu, dia tidak banyak basa-basi, dan langsung mengutarakan perasaannya kepada Sumanti.
"Sumanti, walopun saya baru kenal kamu, saya merasa, kamu itu jodoh saya, saya nyaman banget ada disamping kamu, kamu membuat saya jatuh cinta lagi, kamu mau gak menerima cinta saya?" kata Sumanto dengan lembut.
mendengar perkataan Sumanto, jantung Sumanti berdetak cepat, bingung harus berkata apa, Sumanti juga tidak menyangka, tenyata Sumanto memiliki perasaan yang sama, dan Sumanti juga tidak menyangka bahwa dia mengutarakan secepat itu. namun Sumanti harus berkata jujur kepada Sumanto tentang dirinya yang sebenarnya. sambil mengambil nafas panjang, Sumanti menjawab.
"Mas Sumanto, Sumanti mau berkata sejujur-jujurnya, Sumanti mau menerima cinta mas Sumanto, tapi dengan syarat, Mas Sumanto bersedia menerima Sumanti apa adanya" dengan nada khawatir.
mendengar jawaban Sumanti, Sumanto menganggukan kepalanya dan berkata.
"ya, saya siap menerima kamu apa adanya" dengan nada meyakinkan.
dengan sedikit kaget Sumanti mendengarnya dan kembali berkata.
"Sumanti sebenernya itu putri dedemit penunggu pohon bambu itu, Sumanti meninggal tepat didekat pohon bambu yang mas temukan itu, dan Sumanti dikubur di Tanah kusir"
mendengar penjelasan Sumanti, Sumanto kaget sejadi-jadinya. awalnya dia menyangka Sumanti ini sodaranya taylor swift. Namun, sebagai lelaki gentle, Sumanto tetap menepati janjinya, akan menerima Sumanti apa adanya, karna itulah namanya cinta.
"Sumanti, mas bersedia dan ikhlas menerima kamu apa adanya"
Sumanti langsung senyum sumringah kesenengan, dan bingung mengungkapkannya gimana, dia tidak menyangka, bahwa Sumanto menerima dirinya sebagai putri dedemit penunggu pohon bambu. pada akhirnya mereka berpelukan mesra.
Setelah kejadian itu, Sumanto langsung melamar Sumanti, dan mereka resmi menjadi pasangan suami istri.
"cinta yang sebenarnya ialah cinta yang saling melengkapi dan merima apa adanya, bukan ada apanya"- yogi satria
***
Oke, mungkin itu cerpen rada-rada yang gue bagikan kali ini, btw, endingnya agak absurd huahaha... namanya juga masih belajar, terkadang manusia tanpa sengaja melakukan khilaf ,jadi, jangan lupa kritik dan saranya.
Salam pelajar.